RADAR SULSEL.CO.ID, WAJO - Sejumlah Kepala Sekolah di Kabupaten Wajo mengaku keberatan dengan kewajiban membeli Hand Sanitizer yang dipatok pihak oknum di Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo lewat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang mereka terima.
Salah Seorang Kepala Sekolah yang tidak mau di korankan namanya mengatakan, mereka dipaksa membeli Hand sanitizer dengan harga lebih mahal dari harga pasaran, kepada salah satu perusahaan tertentu yang diduga kuat merupakan kolega pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo.
"Ada ketentuan harus beli dan harganya jauh lebih mahal dari harga pasaran,"katanya.
Sejumlah kepala Sekolah di Kabupaten Wajo ini mengaku jika beban ini berat. Namun sayang mereka tidak bisa berbuat banyak kecuali menurut. Sebab ada tekanan dari pihak oknum pejabat di Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo.
Kordinator L-KPK Soppeng-Wajo, Andi Ilham mengatakan Berdasarkan penelusurannya, PT Putri Dewani Mandiri yang selama ini selaku penyuplai utama Hand Sanitizer untuk sekolah-sekolah di Kabupaten Wajo adalah perusahaan yang kerap menangani proyek-proyek di Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo.
Dia berharap penegak hukum bisa segera memperjelas apa yang sebenarnya terjadi. Jangan sampai citra Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo rusak dengan adanya temuan ini.
Untuk itu Dia meminta kasus ini diusut hingga tuntas. Dunia pendidikan bukan ladang memperkaya diri sendiri. “Tapi kita tidak boleh berburuk sangka. Disinilah pentingnya peran penegak hukum. Katakan salah kalau memang salah. Mari kita selamatkan dunia pendidikan kita,” Kata Andi Ilham kepada Radar SulSel, Jumat (12/6/2020). (SUKRI)
Editor: ENAL RASUL