RADAR SULSEL.ID, WAJO - Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Kabupaten Wajo.
Bersama dengan sejumlah pedagang pasar tradisional, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, Selasa (21/1/2020).
Kordinator Aksi Murannim Mufti mengatan terkait kisruh pasar Siwa dan Pasar Atapangnge, dirinya meminta Anggota DPRD Wajo segera melakukan pansus dan segera melakukan pengusutan terkait adanya dugaan penyerobotan tempat, jual beli tempat serta adanya sewa menyewa tempat.
"Komisi II DPRD Wajo semestinya segera memperlihatkan kinerja soal penyelesaian kisruh pasar ini dan apabila dalam 2 kali 24 jam tuntutan kami tidak terpenuhi maka kami akan kembali betdemonstrasi dengan massa yang lebih banyak dari hari ini," katanya.
Setelah berunjuk rasa, massa aksi pun diterima oleh sejumlah anggota DPRD Wajo. Salah satu anggota DPRD Wajo, Asri Jaya Latif menyebutkan telah menindaklanjuti aspirasi terkait pasar dengan dibangunnya los pasar pada 2019.
"Itu tidak berlanjut, namun pada 2020 akan diteruskan pembangunan los untuk mengakomodir pedagang yang belum mendapatkan los, terkait jual beli Pasar DPRD meminta bantuan berupa bukti otentik," katanya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Ambo Mai meminta bukti jika ada jual beli los atau lapak di Pasar Atapangnge agar bisa diproses hukum.
"Apabila saudara punya bukti los pasar yang dibangun oleh dana APBN atau APBD diperjual belikan atau disewakan maka kami akan melaporkan pada pihak kepolisian," katanya. Adv Humas DPRD Wajo (SUKRI)
Editor: ENAL RASUL