RADARSULSEL.ID, SENGKANG - - Angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang terjadi sepanjang tahun 2017 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan menurun jika dibandingkan pada Tahun 2016 lalu.
Kepala Satuan Lalu Lintas (KasatLantas) Polres Wajo, AKP M Thamrin menyebutkan sepanjang tahun 2017 sebanyak 193 kasus Lakalantas yang terjadi, sedangkan data tahun 2016 tercatat sebanyak 222 kasus lakalantas.
“Korban meninggal dunia dalam Lakalantas sepanjang tahun 2017 sebanyak 32 orang, dan kerugian materil diperkirakan berjumlah Rp 331,55 juta,” ungkap AKP M Thamrin.
Lanjut mantan Kasat Lantas Polres Bantaeng itu mengatakan, mayoritas kecelakaan terjadi di luar Ibukota Kabupaten Wajo, Kota Sengkang dan kecelakaan paling banyak terjadi di Kecamatan Maniangpajo dan Kecamatan Pitumpanua.
“Daerah Maniangpajo dan Pitumpanua memang rawan laka, ditambahkan lagi kondisi jalan yang rusak, jadi kecelakaan paling banyak terjadi di Dua daerah tersebut,” katanya (Dea)
Kepala Satuan Lalu Lintas (KasatLantas) Polres Wajo, AKP M Thamrin menyebutkan sepanjang tahun 2017 sebanyak 193 kasus Lakalantas yang terjadi, sedangkan data tahun 2016 tercatat sebanyak 222 kasus lakalantas.
“Korban meninggal dunia dalam Lakalantas sepanjang tahun 2017 sebanyak 32 orang, dan kerugian materil diperkirakan berjumlah Rp 331,55 juta,” ungkap AKP M Thamrin.
Lanjut mantan Kasat Lantas Polres Bantaeng itu mengatakan, mayoritas kecelakaan terjadi di luar Ibukota Kabupaten Wajo, Kota Sengkang dan kecelakaan paling banyak terjadi di Kecamatan Maniangpajo dan Kecamatan Pitumpanua.
“Daerah Maniangpajo dan Pitumpanua memang rawan laka, ditambahkan lagi kondisi jalan yang rusak, jadi kecelakaan paling banyak terjadi di Dua daerah tersebut,” katanya (Dea)